Cinta memang tidak dapat diprediksi, kenapa? Kita boleh lah suka sayang sama seseorang yang kita inginkan, eh ga taunya dia dah milik orang lain. hahahaha
Ada yang tetap ingin dilanjutkan ada yang akhirnya diakhiri dan dibuang jauh perasaan itu. Ya itu tergantung pribadi masing-masing sih. Masalahnya adalah ketika kita tahu pasangan orang yang kita incar itu adalah teman kita, gimana coba?
Nih ada lagu yang pas buat mereka-mereka yang pernah atau sedang mengalami cinta seperti itu.
JKT48 Only Today (ada yang diedit dikit)
Bagaimana pun juga kuingin, Ke laut di musim dingin
Turun dari dalam bis yang kosong, Di tengah udara yang dingin
Kopi kaleng dari vending machine, Kumasukkan dalam saku
Menggandeng tangan dan menghangatkan, Dunia tanpa siapa pun
Walau kutahu sekarang, Kamu istrinya dia
Maafkan aku telah, Mengajak kamu ke sini
Kamu cukup menemani saja, Di sampingku menjadi orang terdekat
Sama seperti dahulu tanpa berubah, Untuk terakhir kalinya
Ikutilah cintaku yang konyol ini, Sampai mentari terbenam nanti
Pasti kamu berpikir egois, Teleponku yang mendadak
Cinta yang telah berakhir itu, Perjalanan yang sia-sia
Aku duduk di pemecah ombak, Baru sekarang kusadar
Harta yang penting baru kulihat, Setelah ia pergi menghilang
Tidak dapat mengulang, Waktu yang telah berlalu
Naik kemudian surut, Ombak yang membuat sedih
Kamu cukup menemani saja, Di pasir pantai yang kurindukan ini
Ayo lihat mentari senja bersama, Berdua 'tuk hari ini saja
Jika esok tiba, semua kembali, Dan menjadi tiga orang teman
Turun dari dalam bis yang kosong, Di tengah udara yang dingin
Kopi kaleng dari vending machine, Kumasukkan dalam saku
Menggandeng tangan dan menghangatkan, Dunia tanpa siapa pun
Walau kutahu sekarang, Kamu istrinya dia
Maafkan aku telah, Mengajak kamu ke sini
Kamu cukup menemani saja, Di sampingku menjadi orang terdekat
Sama seperti dahulu tanpa berubah, Untuk terakhir kalinya
Ikutilah cintaku yang konyol ini, Sampai mentari terbenam nanti
Pasti kamu berpikir egois, Teleponku yang mendadak
Cinta yang telah berakhir itu, Perjalanan yang sia-sia
Aku duduk di pemecah ombak, Baru sekarang kusadar
Harta yang penting baru kulihat, Setelah ia pergi menghilang
Tidak dapat mengulang, Waktu yang telah berlalu
Naik kemudian surut, Ombak yang membuat sedih
Kamu cukup menemani saja, Di pasir pantai yang kurindukan ini
Ayo lihat mentari senja bersama, Berdua 'tuk hari ini saja
Jika esok tiba, semua kembali, Dan menjadi tiga orang teman