Angga Andiatma

Ya, itulah kegiatan rutin Ang beberapa bulan terakhir, tiap weekend lagu Caping Gunung nya stasiun Poncol kadang lagu Gambang Semarang nya Tawang selalu terngiang di telinga Ang.
Kaligung, Kamandaka hingga Tawang Jaya dengan setia menjadi kendaraan pengiring Ang menuju ke tempat peraduan.

Angga Andiatma



Hari itu Sabtu, 29 Agustus 2015 seusai subuh berdua kami menyiapkan segala keperluan karena memang sesuai rencana jika hari ini kami mudik ke Pemalang untuk persiapan kelahiran disana. Pagi itu juga kami ke dokter kontrol apakah kuat kondisi istri bila melakukan perjalanan. Lampu hijau didapat, karena menurut si pemeriksa masih lama. Well, lets get the journey begun.
Sore sekitar pukul 4, kami berempat aku istri mertua berangkat ke Pemalang, kondisi mobil InsyaAllah oke semua palingan bensin yang tinggal setengah. Melaju 40-50km/jam di jalanan kota yang memang lumayan macet maklum malam minggu hingga akhirnya masuk tol, tancap gas hingga keluar tol, Trafiic Light Ngaliyan yang biasa macet di akhir pekan sepi bahkan masih hijau. Perjalanan lancar hingga akhirnya sampai ke Weleri, kebetulan istri duduk disampingku mulai mengerang kesakitan. Weleri - Comal masuk magrib dimana lalu lintas ramai lancar dengan perbaikan jalan pantura yang Alhamdulillah g bikin macet dan disertai suara erangan istri dan debu2 yang mulai menempel di kaca mobil. Konsentrasi tingkat dewa memang, hahaha.
Sampai di Comal mampir di Klinik bersalin di pinggir jalan, kata yang jaga masih bukan 1,5 lanjut broooo!!!
Jujur sempet g tega juga liat istri yang terus mengerang. Jam 8 Alhamdulillah sampailah kami di tempat yang telah ditentukan, klnik bersalin di Beji Pemalang. Masuk istri di ruang persalinan. Sudah bukaan 4, what? cuma butuh waktu 18 menit dari bukaan 1.5 ke 4. Akhirnya setelah bukaan 8, sebagai lelaki sejati melangkahlah ke ruang itu. Kurang lebih 1 jam akhirya Ang Junior Lahir. Selamat Datang di Dunia anakku, selamat datang di keadaan yang kelak nantinya bisa membuatmu berpikir jauh lebih dewasa lagi dibanding ayahmu ini. Beberapa pelajaran yang bisa aku ambil hikmah dari peristiwa ini, pertama bahwa seperti itulah ibu/mama/umi/emak ato apalah menahan sakit ketika akan melahirkan kita, makanya jangan sekali kali kita durhaka terhadap beliau. Kedua melihat kejadian itu juga jangan kita sebagai lelaki khususnya suami untuk mencoba menghianati istri ato pasangannya, bener deh g tega banget.
Akhirnya babak baru Ang pun dimulai, menjadi seorang ayah.

Angga Andiatma


lepaskan saja bila kau tak bisa bertahan
ku yakin mampu kau cari kekasih sejatimu
dia bukan satu-satunya yang ada di dunia
ku yakin kau bisa hidup bahagia tanpanya


Kapan hari itu aku di bbm oleh sepupuku, ya biasalah anak muda apalagi kalo g curhat masalah gebetannya. Kok kayaknya dia itu kalo menurut aku sih dimanfaatin doank, tp sepupuku itu kayaknya dah cinta banget sm tuh orang. Hadeeeeeewwwww
Ya aku suruh aja tinggalin, toh belum jadi apa-apanya juga.
Eh kemarin temen kantor aku juga crita hal yang kurang labih sama dengan yang dialami sama sepupu aku itu, jawabanku ya masih sama tinggalin aja.
Kenapa jawabanku sama, karena aku punya prinsip jika kamu jatuh cinta lagi, maka pilihlah yang terakhir. Kenapa? simpel sih karena kamu tidak yakin sama yang pertama makanya kamu isa jatuh cinta lagi, kalo kamu yakin sm pilihanmu pasti km g akan jatuh cinta lagi. Ga nyambung ya sama bahan curhatan diatas, hahaha
Nah kebetulan dua hari yang lalu istri ngajak makan di toko ayam dan kebetulan dapat CD Raffi, pas banget ada lagunya yang menggambarkan dua curhatan diatas. Lepaskan Saja.